Kisah Masa Kecil KH.Hamid Pasuruan dan Kenakalannya Pada Cina Part 1

Alm. KH.Hamid (Pasuruan) 1333-1403 H / 1914-1982 M


Kisah ini diambil dari buku resmi (HAMID AHMAD) yang berjudul PERCIK-PERCIK KETELADANAN KIAI HAMID PASURUAN.

NYAQIN - Masjid jami lasem berdiri dengan kokohnya dipertigaan tengah kota Lasem, lasem adalah kota yang dijuluki Gudangnya Kiai menurut Prof. Dr. H.Mukti Ali, mantan menteri agama ri dan guru besar agama IAIN sunan kalijaga jogjakarta. Kota lasem juga terkenal dengan kota pedas karna masakan khasnya yang serba pedas.
Dikota pedas ini kota lasem tokoh kita, Kiai Hamid lahir. Tepatnya di desa sumurkepel,desa sumbergirang sebuah pedukuhan yang terletak di tengah kota. Beliau lahir di sebuah rumah kuno, yang hingga kini dijaga keasliannya.
Kiai Hamid lahir pada 1333H, ini sesuai dengan catatan beliau dan juga syair gubahan beliau sendiri, tahun kelahiran itu terangkum dalam huruf-huruf "yafazhuhur rahmanu", bertepatan dengan 1914-1915M.
Ayah dari kiai hamid adalah kiai abdullah dan ibu dari kiai hamid adalah nyai raihanah, sebagai anak keempat dari 12 bersaudara, diwaktu kecil nama beliau bukan abdul hamid tapi abdul mu'thi atau juga dipanggil abdul disingkat menjadi "dul" saja
Mu'thi tumbuh sebagai anak yg lincah. "nakalnya luar biasa," tutur KH. Hasan Abdillah adik sepupu beliau yang masih hidup. sampai sampai, kata muhammad hamid (82tahun) orang yg biasa dipanggil mbah hamid syarif, orang yang melesetkan panggilannya dengan "bedudul", orang pun tidak menyangka beliau bisa jadi wali. "Kiai Hamid kok iso dadi wong ngono" (kok bisa jadi orang seperti itu, kiai besar maksudnya). dengan nada heran, dia lalu menjawab sendiri keheranannya itu. "wong pangeran iku kuoso",(yah,tuhan itu memang kuasa).

Muthi kecil bukan lah anak manis yang sering berdiam di rumah, beliau lebih sering berada di luar rumah. bermain sepak bola dan bermain layang-layang . beliau memang nakal tapi nakalnya bukan seperti anak anak sekarang yang suka mabuk-mabukan, nakalnya beliau lebih ditujukan kepada orang orang cina di lasem. lasem bisa dibilang kota pecinaan banyak orang cina disana. Beliau sangat tegas pada orang-orang kafir, hal itu membuat ayahnya gundah. ayahnya sampai susah beliau sangat bermusuhan dengan cina, kata kiai hasan abdillah.

Suatu ketika, ketik ada arak arakan imlek, diam diam muthi/hamid memasuki barisan, lalu meninju seorang dari peserta, untuk kemudin lari, bersembunyi di kelenteng, dan baru berani keluar ketika dijemput ayahnya. " kiai abdullah menjemputnya dengan membw payung," tutur Hafid. Mungkin saat itu hujan.
Pada saat cap gomeh, orang-orang cina lewat depan rumah mu'thi, yang biasannya tidak berani. mu'thi jengkel bukan main. ia memprovokasi teman-temannya untuk melempari orang-orang cina tersebut dengan air comberan. orang cina tau siapa dalangnya mereka lekas mencari mu'thi, mereka mencari hingga berhari hari. entah apa yg mereka perbuat jika mendapatkan muthi, untung pencarian itu tidak membuahkan hasil mu'thi disembunyikan oleh Kasdan,seorang supir yg tinggal di kauman.
sampai sampai untuk pulang kerumah mu'thi memakai pakaian wanita agar tidak ketahuan.
 bersambung...
ikuti terus kisahnya di sini ...

No comments:

Post a Comment

Tiga Istri Mendiang Korban Lion Air Rebutan Warisan

www.tagar.id Jakarta, (Tagar/6/11/2018) - Tim SAR berhasil mengidentifikasi 27 jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute...