Tengkorak Dinosaurus Ditemukan Di Mars
JURNALPERDETIK – Selain manusia, dinosaurus disebut-sebut pernah menjelajahi permukaan Planet Mars. Klaim itu terungkap dari gambar baru yang menunjukkan fosil kepala dinosaurus besar.
Gambar baru muncul memperlihatkan fosil dinosaurus besar telah muncul secara online. Scott C Waring mengunggah gambar yang dikatakan ditemukan dengan menjelajahi foto Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang diambil dalam luar angkasa di Mars oleh Droid Curiosity Rover ke situs ufosightingsdaily.com.
Dalam blog berjudul ‘Alien Skull Found on Mars in Billion Pixel NASA Photo’, Waring menuliskan, "Ini menyenangkan. Itu foto miliar piksel dari Mars, dan itu punya banyak detail. Screenshot di atas menunjukkan tengkorak alien. Saya melihat tengkorak lain yang serupa dengan yang satu ini. Di sana juga ada wajah berteriak dengan wajah yang lebih besar tidak jauh dari itu. Tak satu pun manusia, tetapi lebih kecil memiliki beberapa kemiripan dengan ukiran maya kuno."
Dilaporkan Express, Minggu (27/11/2016) Waring yakin setelah menemukan berbagai dugaan bukti dalam gambar NASA, Planet Merah pernah diduduki oleh bentuk kehidupan yang sama seperti di Bumi, termasuk makhluk cerdas. Ini bukan pertama kalinya dugaan tengkorak dinosaurus ditemukan.
Pada Juli 2016, peneliti paranormal merilis sebuah video yang menunjukkan apa yang digambarkan seperti tengkorak di Mars dari dinosaurus herbivora. Mereka juga diberikan label gambar, menandai bagian-bagian penting dari tengkorak seperti gigi, rahang, dan rongga hidung.
Sementara saluran Paranormal Crucible di Youtube yang mengunggah video sebuah penemuan. Dijelaskan bahwa itu juga bisa menjadi makhluk jenis kuda liar.
Kemudian NASA mengungkap penemuan ini hal yang penting. Selain tanda-tanda air di permukaan, dengan skeptis disebutkan temuan ini hanya batu berbentuk aneh ditambah dengan efek pareidolia.
Kebakaran amuk israel, 22 orang ditangkap
Sebanyak 22 orang telah ditangkap aparat keamanan Israel karena dicurigai terlibat pembakaran atau hasutan untuk melakukan pembakaran. Kebakaran yang mengamuk sejumlah wilayah Israel sejak Selasa lalu merupakan kebakaran terburuk sejak 2010.
Otoritas keamanan Israel menyatakan, dari 22 orang yang ditangkap atas tuduhan pembakaran, satu di antaranya adalah warga Palestina. Warga Palestina itu dituduh menyebabkan kebakaran pada Jumat pagi di kawasan hutan di sekitar komunitas Yahudi, Beit Meir, di dekat Yerusalem.
Menurut laporan New York Times, Sabtu (26/11/2016), sebanyak delapan orang telah dibebaskan dan 14 dikenakan perpanjangan masa penahanan.
Kebakaran hebat di Israel pertama kali muncul hari Selasa di wilayah hutan kering di dekat Haifa, Israel utara. Dalam waktu cepat, kebakaran meluas ke berbagai wilayah, membakar puluhan rumah dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi. Para tahanan di dua penjara juga dievakuasi.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa sejumlah besar dari kebakaran itu dicurigai sebagai aksi teror.
”Ada harga yang harus (dibayar untuk) kejahatan, dan ada harga untuk teror dan hasutan, dan kami akan membalas itu,” kata Netanyahu saat kunjungan ke pangkalan militer Hatzor.
“Instruksi (saya) untuk menuntut siapa pun melakukan tindakan ini sehingga semua bisa melihat bahwa siapa pun yang mencoba untuk membakar negara Israel akan menghadapi hukuman maksimal,” katanya lagi.
Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan mengaku sudah menemukan bukti bahwa bensin digunakan untuk menyalakan api di Zikhron Yaaqov, sebuah kota di Israel utara. Menurutnya, seorang pria dari Yerusalem ditangkap dengan bahan bakar.
Pada jumat malam, dua kebakaran telah meluas hingga ke dekat perbatasan Libanon. Kebakaran cepat meluas karena “dikipasi” terjangan angin kencang.
Menteri Budaya Israel Miri Regev mengancam mencabut status warga negara bagi siapa pun yang terbukti terlibat dalam kebakaran hebat di Israel. ”Siapa pun yang membakar negara tidak bisa menjadi warga negara, dan status kewarganegaraan mereka harus dicabut,” ancam Regev.
Namun, sejumlah tokoh Arab di Israel memperingatakan pemerintah untuk tidak menjatuhkan kesalahan tanpa bukti. Jamal Zahalka, seorang legislator Arab di parlemen Israel, adalah salah satunya.
“Para pejabat Israel menuduh minoritas Arab (terlibat) pembakaran, sebelum penyelidikan resmi polisi berlangsung,” kata Zahalka. ”Sangat disayangkan ketika pejabat terpilih memilih untuk meningkatkan divisi di masyarakat Israel dan menambahkan ‘bahan bakar’ ke api,” ujarnya yang memperingatkan tuduhan yang salah bisa memicu ketegangan.
Otoritas keamanan Israel menyatakan, dari 22 orang yang ditangkap atas tuduhan pembakaran, satu di antaranya adalah warga Palestina. Warga Palestina itu dituduh menyebabkan kebakaran pada Jumat pagi di kawasan hutan di sekitar komunitas Yahudi, Beit Meir, di dekat Yerusalem.
Menurut laporan New York Times, Sabtu (26/11/2016), sebanyak delapan orang telah dibebaskan dan 14 dikenakan perpanjangan masa penahanan.
Kebakaran hebat di Israel pertama kali muncul hari Selasa di wilayah hutan kering di dekat Haifa, Israel utara. Dalam waktu cepat, kebakaran meluas ke berbagai wilayah, membakar puluhan rumah dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi. Para tahanan di dua penjara juga dievakuasi.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa sejumlah besar dari kebakaran itu dicurigai sebagai aksi teror.
”Ada harga yang harus (dibayar untuk) kejahatan, dan ada harga untuk teror dan hasutan, dan kami akan membalas itu,” kata Netanyahu saat kunjungan ke pangkalan militer Hatzor.
“Instruksi (saya) untuk menuntut siapa pun melakukan tindakan ini sehingga semua bisa melihat bahwa siapa pun yang mencoba untuk membakar negara Israel akan menghadapi hukuman maksimal,” katanya lagi.
Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan mengaku sudah menemukan bukti bahwa bensin digunakan untuk menyalakan api di Zikhron Yaaqov, sebuah kota di Israel utara. Menurutnya, seorang pria dari Yerusalem ditangkap dengan bahan bakar.
Pada jumat malam, dua kebakaran telah meluas hingga ke dekat perbatasan Libanon. Kebakaran cepat meluas karena “dikipasi” terjangan angin kencang.
Menteri Budaya Israel Miri Regev mengancam mencabut status warga negara bagi siapa pun yang terbukti terlibat dalam kebakaran hebat di Israel. ”Siapa pun yang membakar negara tidak bisa menjadi warga negara, dan status kewarganegaraan mereka harus dicabut,” ancam Regev.
Namun, sejumlah tokoh Arab di Israel memperingatakan pemerintah untuk tidak menjatuhkan kesalahan tanpa bukti. Jamal Zahalka, seorang legislator Arab di parlemen Israel, adalah salah satunya.
“Para pejabat Israel menuduh minoritas Arab (terlibat) pembakaran, sebelum penyelidikan resmi polisi berlangsung,” kata Zahalka. ”Sangat disayangkan ketika pejabat terpilih memilih untuk meningkatkan divisi di masyarakat Israel dan menambahkan ‘bahan bakar’ ke api,” ujarnya yang memperingatkan tuduhan yang salah bisa memicu ketegangan.
Kisah Masa Kecil, Ilmu Kanuragan, Berganti Nama dan Melihat Rasulullah SAW Part 2
Seperti
diceritakan kiai hamid sewaktu masih hidup kepada kiai ahmad mursyid jember,
beliau pernah merepotkan kedua orang tuanya karena memukul orang cina, sampai
dua kali. Kejadian pertama ketika dia jengkel kepada seorang cina yang berjalan
angkuh mungkin agak menantang. Darah muda beliau langsung mendidih. Tanpa piker
panjang, tangannya melayang mendarat pas di pipi si cina yang malang. Padahal
tangan itu bukan sembarang tangan, sudah “diisi” kanoragan. Akibatnya fatal,
wong Cina kelenger .
Setelah
kejadian itu mu’thi disuruh pergi ke rumah kakeknya di jember. Dikarenakan dia
dicari orang cina yang dibantu aparat penjajah. Kebetulan kakeknya, Kiai
Shiddiq sedang berencana hendak pergi
Haji ke Mekkah bersama keluarga, termasuk kedua anaknya, Halim dan Zulaikha. ‘lha iki Dul Mu’thi. Ayo nang Mekkah Pisan.(Lha ini Dul Mu’thi,
ayo ke Mekkah Sekalian),” Kata Kiai Shiddiq. Mut’hi diajaknya serta.
Di tanah
suci Mu’thi sudah berganti nama menjadi Abdul Hamid, ketika pulang dari tanah
suci kejadian pemukulan kedua pun terjadi kembali. Disaat usianya menginjak
14-15 tahun mu’thi yang kini dipanggil hamid melihat seorng cina yang sedang
merokok dan berlaga sombongnya, hamid muak bukan main dan cina sial itu di
tempelengnya hingga kelenger (pingsan). Kembali hamid dicari-cari dan pada
akhirnya orang tua hamid memondokannya ke Tremas.
Hamid
sendiri memang belajar kanoragan, seperti
yang dia ceritakan sendiri kepada Zaki Ubaid. Dan belajarnya cukup intensif
hingga mencapai taraf ilmu yang tinggi.”Sampai bisa menangkap celeng (babi) jadi-jadian,”. Tutur Zaki
Ubaid.
Konon,
dikalangan keluarga besar beliau dilasem hanya ada dua orang yang lulus kanoragan. Mu’thi/Hamid sendiri dan
sepupunya Mudzakir. Keduanya melakukan puasa bicara selama 40hari dihutan.
Disamping belajar ilmu kanuragan, beliau pun belajar mengaji kepada ayahnya sendiri dan diteruskan ke Mbah Ma’shum (yang masih terhitung kakek samping) dan KH. Baidhawi Abdul Aziz. Kepada KH. Baidhawi Abdul Aziz Hamid belajar ilmu Tasawuf, Thariqah dan Wirid.
Hingga besar
mondok di Tremas Hamid masih sering mengunjungi kakeknya yang waliyullah Kiai Shiddiq dijember. Setiap
perjalanan kejember Hamid selalu mampir ke Pasuruan untuk bertemu pamannya KH.
Achmad Qusyairi, yang jadi guru besar di Pesantren Salafiyyah. Belajar, mengaji
dan bermain bersama santri dan pada saatnya Hamid kembali ke pasuruan, Hamid
sudah tidak asing lagi dikalangan Ponpes Salafiyyah. 2-3 hari di Pasuruan
kemudian dilanjutkan perjalanannya ke Jember. Dijember bersama kakeknya Hamid
mendapat banyak Ijazah Wirid, Zikir dan Shalawat.
Rupanya Kiai
Shiddiq sudah membaca ada bakat besar pada cucunya ini,khususnya dibidang
spiritual. Konon, Kiai Shiddiq berpesan kepada anaknya, Kiai Achmad Qushairi,
agar mengambil Hamid sebagaai menantunya kelak. Sewaktu haji bersama, dalam
perjalanan Mekkah-Madinnah, Tepaatnya dekat bir’ali, Kiai Shiddiq berjumpa
dengan Rasullulah SAW, disaksikan oleh Hamid. Adapun rombongon yang lain tidak
melihatnya.
Selama
hidupnya Kiai Hamid mengalami perubahan nama dua kali, yang pertama waktu
menunaaikan ibadah haji dari ABDUL MU’THI menjadi HAJI ABDUL HAMID.
Oh, Ternyata Ini Lho Makna dari Jam Bangun Tengah Malam yang Sering Dialami Kebanyakan Orang
Ada banyak sekali pertanda yang seakan ingin memberikan petunjuk tertentu pada diri kita, termasuk saat kita tidur. Selain mimpi,
kerap terbangun di malam hari di jam yang sama juga merupakan pertanda
yang ingin disampaikan oleh tubuh kita. Sayangnya, kita seringkali
merasa ‘gagal paham’ dengan petunjuk satu ini.
Seperti yang dilansir dari Higher Perspective, metode pengobatan tradisional Cina telah memperhatikan pola penempatan dan pergerakan energi ke beberapa daerah tubuh yang berbeda pada waktu-waktu tertentu selama 24 jam. Nah, jika kita sering terbangun tanpa sengaja di jam-jam tertentu, itu berarti aliran energi terblokir oleh sesuatu hal.
Hmm, bingung, ya? Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!
Pengobatan
tradisional Cina berpendapat bahwa jangka waktu ini terkait dengan
kerja empedu. Bagian dari tubuh yang bekerja untuk memecah semua lemak
yang kamu konsumsi sepanjang hari itu. Waktunya untuk menyimpan energi
yang sangat aktif untuk hari berikutnya.
Periode
waktu ini terhubung ke organ hati. Hati sedang melakukan tugasnya untuk
proses detoksifikasi racun dan pembaruan sel-sel di dalam tubuh.
Selain itu, perbaiki pola makan dan kurangi konsumsi alkohol akan membantu gangguan tidur di periode waktu ini.
Ternyata jam-jam dimana kita rutin terbangun bisa memberikan tanda-tanda penting tentang apa yang terjadi pada tubuh kita. Luar biasa menakjubkan, bukan? Cobalah untuk mendengar dan memahami pesan tersebut, ya!
Seperti yang dilansir dari Higher Perspective, metode pengobatan tradisional Cina telah memperhatikan pola penempatan dan pergerakan energi ke beberapa daerah tubuh yang berbeda pada waktu-waktu tertentu selama 24 jam. Nah, jika kita sering terbangun tanpa sengaja di jam-jam tertentu, itu berarti aliran energi terblokir oleh sesuatu hal.
1. Kesulitan tidur pada jam 21.00-23.00; artinya kamu masih belum bisa melepaskan ketegangan yang dialami pada hari itu
Jam-jam ini adalah waktu di mana seharusnya kamu beristirahat atau setidaknya mencoba untuk tidur. Pada jam-jam ini, sistem endokrin tubuh sedang melakukan penyeimbangan dan enzim tubuh sedang diperbarui.2. Terbangun antara jam 23.00-01.00; kamu belum bisa memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang diperbuat
Disarankan untukmu mengurangi makanan yang berlemak dan memperbanyak sayur dan buah-buahan sebagai penyeimbangnya. Mengenai masalah hati, cobalah untuk belajar mengampuni kesalahan orang lain dan menerima bahwa kamu juga pernah melakukan kesalahan. Jangan biarkan dirimu menaruh kebencian yang berlarut-larut. Nggak baik, lho.
- Sering terbangun pada periode waktu ini, bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada kantong empedu. Bisa jadi karena kamu terlalu banyak konsumsi makanan mengandung lemak dan minyak.
- Kemungkinan lainnya adalah kamu sedang mengalami kekecewaan emosional. Bisa jadi kamu masih menaruh dendam terhadap kesalahan orang lain, atau justru belum bisa memaafkan kesalahan diri sendiri.
3. Terbangun antara jam 01.00-03.00; kamu sedang menyimpan amarah, frustrasi dan energi negatif lainnya
Jika kamu terbangun pada jam-jam ini, itu pertanda bahwa kamu sedang menyimpan perasaan marah, frustrasi dan energi negatif lain yang terkumpul dalam tubuh dan pikiran.Bangun dan minumlah segelas tinggi air dingin, lalu cobalah untuk berdamai dengan kemarahanmu. Cari tahu situasi apa yang mengganggumu hingga kamu menyimpan amarah yang meluap-luap. Kalau kamu nggak segera menangani ‘racun-racun hati’ ini, maka organ hatimu lah yang terkena imbasnya.
Selain itu, perbaiki pola makan dan kurangi konsumsi alkohol akan membantu gangguan tidur di periode waktu ini.
4. Terbangun antara jam 03.00-05.00; berhubungan dengan kesedihan, perasaan tertekan dan kedukaan
Jam-jam ini adalah waktu ketika paru-paru sedang melakukan perbaikan dan oksigen sedang banyak-banyaknya diproduksi. Inilah sebabnya di jam-jam ini kamu yang mendapat pertanda akan terbangun dan batuk-batuk secara nggak sengaja.Masalah paru-paru dikaitkan dengan kesedihan, terbangun selama periode ini bisa berarti kamu sedang mengalami sesuatu hal yang membuatmu merasa tertekan, sedih, atau berduka.Untuk kembali bisa beristirahat dengan tenang, cobalah melakukan latihan pernapasan dan mencari udara segar, di pegunungan, misalnya. Pastikan tubuhmu cukup hangat pada saat tidur. Selain itu, menenangkan diri dan belajar mengikhlaskan juga menjadi solusi untuk mengurangi kesedihan yang kamu alami.
5. Terbangun antara jam 05.00-07.00; kamu sedang merasa kurang puas dengan apa yang telah kamu lakukan sepanjang hari itu
Ini adalah jamnya usus besar untuk membuang racun-racun dalam tubuh yang telah dipecah sebelumnya oleh organ lain. Jangan heran kalau di jam-jam ini kamu merasa ingin buang air besar. Ini normal.Setelah kamu terbangun, cobalah untuk tetap berbaring dan meregangkan tubuh sejenak, pergilah ke kamar mandi untuk buang air sembari menenangkan tubuhmu.
- Jika kamu sering terbangun di jam-jam ini, kemungkinan kamu kerap memakan makanan yang nggak sehat, kurang serat, dan kurang minum.
- Masalah usus juga dikaitkan dengan emosional, seperti perasaan kurang puas, terjebak, ingin menyerang, atau ketidaksabaran dalam menghadapi kehidupan.
Ternyata jam-jam dimana kita rutin terbangun bisa memberikan tanda-tanda penting tentang apa yang terjadi pada tubuh kita. Luar biasa menakjubkan, bukan? Cobalah untuk mendengar dan memahami pesan tersebut, ya!
Disclaimer penulis; bangun (secara sengaja) di antara jam 02.00-05.00 memang baik buat mereka yang berniat untuk ibadah atau melaksanakan sholat sunah. Tapi, ini menjadi masalah bagi orang-orang yang SECARA TIDAK SENGAJA terbangun, atau dalam bahasa Jawa biasa disebut ‘nglilir’. Semoga kamu bisa membedakannya, ya
5 Kebiasaan Ini Bisa Membawa Pernikahan Anda ke Tahap Perceraian
Setelah menikah, kita bukan lagi individu yang bebas melakukan apa pun. Hati-hati 5 kebiasaan ini bisa menghancurkan pernikahan Anda. |
Jurnalperdetik - Tak hanya perselingkuhan atau KDRT yang bisa membawa pernikahan Anda pada malapetaka. Kebiasaan-kebiasaan kecil ini tanpa kita sadari juga bisa membawa dampak buruk pada hubungan Anda dengan pasangan. Setelah menikah, kita bukan lagi individu yang bebas melakukan apa pun. Ada orang lain yang akan merasakan dampak dari setiap tindakan, pilihan, dan gaya hidup Anda. Seperti yang dilansir dari Family Share, Rabu (23/11/2016) inilah beberapa kebiasaan tersebut.
1. Gaya hidup lebih dari kemampuan
Berapapun pemasukan Anda, jangan sampai gaya belanja Anda melebihinya. Mudahnya membayar dengan kartu kredit dan cicilan, tanpa perhitungan yang cermat, bisa membuat besar pasak daripada tiang. Berapa pun penghasilan, menguap tanpa jejak. Dari gaya makan, liburan, seri gadget, perabotan, otomotif, hingga kebutuhan rumah tangga, stay on budget.
2. Selalu berpikiran negatif
Setiap hari, ada saja yang dikeluhkan. Dari kondisi rambut, rumah berantakan, baju sudahout of date, tetangga menyebalkan, teman kerja eksploitatif, perabotan rumah sudah tua, dan banyak lagi hal lain yang bisa bikin kita kesal. Masalah memang akan datang terus, akan tetapi jangan sampai masalah membuat pikiran kita jadi negatif. Sebab, pikiran negatif itu melelahkan, bukan hanya untuk kita, tetapi juga orang yang ada di sekeliling kita akan terbawa negatif.
Berapapun pemasukan Anda, jangan sampai gaya belanja Anda melebihinya. Mudahnya membayar dengan kartu kredit dan cicilan, tanpa perhitungan yang cermat, bisa membuat besar pasak daripada tiang. Berapa pun penghasilan, menguap tanpa jejak. Dari gaya makan, liburan, seri gadget, perabotan, otomotif, hingga kebutuhan rumah tangga, stay on budget.
2. Selalu berpikiran negatif
Setiap hari, ada saja yang dikeluhkan. Dari kondisi rambut, rumah berantakan, baju sudahout of date, tetangga menyebalkan, teman kerja eksploitatif, perabotan rumah sudah tua, dan banyak lagi hal lain yang bisa bikin kita kesal. Masalah memang akan datang terus, akan tetapi jangan sampai masalah membuat pikiran kita jadi negatif. Sebab, pikiran negatif itu melelahkan, bukan hanya untuk kita, tetapi juga orang yang ada di sekeliling kita akan terbawa negatif.
3. Meletakkan prioritas pada hal lain
Setelah menikah, pasangan haruslah menjadi prioritas dalam keputusan besar, maupun keputusan-keputusan kecil sehari-hari. Ketika prioritas itu bergeser, entah itu karena karier, teman, keluarga besar, atau apa pun, yang membuat Anda melupakan faktor pasangan, ia pun akan merasa bukan sosok yang penting bagi Anda. Bayangkan, hal itu ia pendam selama bertahun-tahun. Suatu saat, Anda pun bukan lagi prioritasnya
4. Menghindari kemesraan fisik
Meski seks bukan penentu segalanya, akan tetapi sentuhan fisik dan keintiman adalah bahan bakar yang penting dalam pernikahan.
Setelah menikah, pasangan haruslah menjadi prioritas dalam keputusan besar, maupun keputusan-keputusan kecil sehari-hari. Ketika prioritas itu bergeser, entah itu karena karier, teman, keluarga besar, atau apa pun, yang membuat Anda melupakan faktor pasangan, ia pun akan merasa bukan sosok yang penting bagi Anda. Bayangkan, hal itu ia pendam selama bertahun-tahun. Suatu saat, Anda pun bukan lagi prioritasnya
4. Menghindari kemesraan fisik
Meski seks bukan penentu segalanya, akan tetapi sentuhan fisik dan keintiman adalah bahan bakar yang penting dalam pernikahan.
5. Tidak bicara dengan kode
Kadangkala kita enggan mengungkapkan apa yang kita mau sebenarnya dan berpikir bahwa pasangan seharusnya tahu sendiri. Umpamanya, pasangannya ulang tahun, kok tidak menyiapkan kado. Saat anniversary, malah meeting di luar. Mau bilang terus terang, kok, sungkan. Alhasil, kita pun sibuk
memberi sinyal dan kode-kode ke pasangan. Jika pasangan bingung dan bertanya, “Kenapa, ada masalah?” Lalu Anda jawab, “Ah, tidak apa-apa,” tapi dalam hati berharap ia bisa membaca emosi dan pikiran Anda. Meskipun pasangan adalah soulmate, lupakan bahasa telepati dan kode. Ungkapkan saja secara blak-blakan, agar ia tahu apa yang Anda rasakan dan inginkan. Sehingga hubungan pernikahan Anda pun tetap terjaga.
Kadangkala kita enggan mengungkapkan apa yang kita mau sebenarnya dan berpikir bahwa pasangan seharusnya tahu sendiri. Umpamanya, pasangannya ulang tahun, kok tidak menyiapkan kado. Saat anniversary, malah meeting di luar. Mau bilang terus terang, kok, sungkan. Alhasil, kita pun sibuk
memberi sinyal dan kode-kode ke pasangan. Jika pasangan bingung dan bertanya, “Kenapa, ada masalah?” Lalu Anda jawab, “Ah, tidak apa-apa,” tapi dalam hati berharap ia bisa membaca emosi dan pikiran Anda. Meskipun pasangan adalah soulmate, lupakan bahasa telepati dan kode. Ungkapkan saja secara blak-blakan, agar ia tahu apa yang Anda rasakan dan inginkan. Sehingga hubungan pernikahan Anda pun tetap terjaga.
Adele announces Wembley Stadium shows for summer 2017
Pop star Adele has announced two dates at Wembley Stadium next summer to round off her multi-million pound world tour.
Dubbed "The Finale", the performances will see her play to more than 150,000 fans on 29 June and 1 July 2017.
Tickets go on sale to members of her fan club on 30 November, followed by a general sale on 2 December.
Wembley Stadium has not announced any other events planned for that week, raising the prospect that Adele may add further concerts if demand is high enough.
Launching in Belfast on Leap Day, Adele's first world tour has incorporated 107 dates across Europe and North America, with more dates to come in Australia next year.
Alongside flawless renditions of hits like Hello, Skyfall and Someone Like You, the star's unfiltered, uncensored on-stage chatter has often made headlines.
In Belfast, she confessed to having "severe bowel movements" as opening night nerves kicked in. She announced her Glastonbury headline slot from the stage of London's O2, and allowed a couple in Toronto to get engaged during her show.
"You got a Tiffany ring! Nice work, nice work," she told the bride-to-be.
After Brad Pitt and Angelina Jolie announced the end of their marriage in September, the star jokingly dedicated her show to them, calling it "the end of an era".
And just last week, she had an encounter with a bat during a show in Mexico.
"There's a bat there and it landed by your head!" she said, pointing at an audience member. "It landed right by your head! Welcome to Mexico! I'm happy to be here, but a bat? Jesus Christ!"
Kisah Masa Kecil KH.Hamid Pasuruan dan Kenakalannya Pada Cina Part 1
Alm. KH.Hamid (Pasuruan) 1333-1403 H / 1914-1982 M |
Kisah ini diambil dari buku resmi (HAMID AHMAD) yang berjudul PERCIK-PERCIK KETELADANAN KIAI HAMID PASURUAN.
NYAQIN - Masjid jami lasem berdiri dengan kokohnya dipertigaan tengah kota Lasem, lasem adalah kota yang dijuluki Gudangnya Kiai menurut Prof. Dr. H.Mukti Ali, mantan menteri agama ri dan guru besar agama IAIN sunan kalijaga jogjakarta. Kota lasem juga terkenal dengan kota pedas karna masakan khasnya yang serba pedas.
Dikota pedas ini kota lasem tokoh kita, Kiai Hamid lahir. Tepatnya di desa sumurkepel,desa sumbergirang sebuah pedukuhan yang terletak di tengah kota. Beliau lahir di sebuah rumah kuno, yang hingga kini dijaga keasliannya.
Kiai Hamid lahir pada 1333H, ini sesuai dengan catatan beliau dan juga syair gubahan beliau sendiri, tahun kelahiran itu terangkum dalam huruf-huruf "yafazhuhur rahmanu", bertepatan dengan 1914-1915M.
Ayah dari kiai hamid adalah kiai abdullah dan ibu dari kiai hamid adalah nyai raihanah, sebagai anak keempat dari 12 bersaudara, diwaktu kecil nama beliau bukan abdul hamid tapi abdul mu'thi atau juga dipanggil abdul disingkat menjadi "dul" saja
Mu'thi tumbuh sebagai anak yg lincah. "nakalnya luar biasa," tutur KH. Hasan Abdillah adik sepupu beliau yang masih hidup. sampai sampai, kata muhammad hamid (82tahun) orang yg biasa dipanggil mbah hamid syarif, orang yang melesetkan panggilannya dengan "bedudul", orang pun tidak menyangka beliau bisa jadi wali. "Kiai Hamid kok iso dadi wong ngono" (kok bisa jadi orang seperti itu, kiai besar maksudnya). dengan nada heran, dia lalu menjawab sendiri keheranannya itu. "wong pangeran iku kuoso",(yah,tuhan itu memang kuasa).
Muthi kecil bukan lah anak manis yang sering berdiam di rumah, beliau lebih sering berada di luar rumah. bermain sepak bola dan bermain layang-layang . beliau memang nakal tapi nakalnya bukan seperti anak anak sekarang yang suka mabuk-mabukan, nakalnya beliau lebih ditujukan kepada orang orang cina di lasem. lasem bisa dibilang kota pecinaan banyak orang cina disana. Beliau sangat tegas pada orang-orang kafir, hal itu membuat ayahnya gundah. ayahnya sampai susah beliau sangat bermusuhan dengan cina, kata kiai hasan abdillah.
Suatu ketika, ketik ada arak arakan imlek, diam diam muthi/hamid memasuki barisan, lalu meninju seorang dari peserta, untuk kemudin lari, bersembunyi di kelenteng, dan baru berani keluar ketika dijemput ayahnya. " kiai abdullah menjemputnya dengan membw payung," tutur Hafid. Mungkin saat itu hujan.
Pada saat cap gomeh, orang-orang cina lewat depan rumah mu'thi, yang biasannya tidak berani. mu'thi jengkel bukan main. ia memprovokasi teman-temannya untuk melempari orang-orang cina tersebut dengan air comberan. orang cina tau siapa dalangnya mereka lekas mencari mu'thi, mereka mencari hingga berhari hari. entah apa yg mereka perbuat jika mendapatkan muthi, untung pencarian itu tidak membuahkan hasil mu'thi disembunyikan oleh Kasdan,seorang supir yg tinggal di kauman.
sampai sampai untuk pulang kerumah mu'thi memakai pakaian wanita agar tidak ketahuan.
bersambung...
ikuti terus kisahnya di sini ...
Himbau pembalap pahami regulasi 2017
RODAMANIA.COM – Maraknya gelaran kejuaraan drag bike yang mulai subur beberapa bulan belakangan ini, membuat H. Bahruddin selaku Ketua Harian Pengcab IMI Tangsel untuk lebih mempertegas aturan di setiap gelaran yang diadakan, khususnya event yang diadakan di wilayahnya. Perbaikan kemasan di setiap event juga terus dilakukan, apalagi kapasitas Pak Haji juga sebagai penyelenggara event drag melalui EO Bodisa Motorsport miliknya.
Seperti gelaran Bodisa Drag Bike Championship yang diadakan akhir pekan kemarin (19-20/11) di Sirkuit Lapangan Terbang TNI – AU Cicangkal, Serpong. Acara yang diadakan untuk memperingati HUT Tangsel yang ke-8 ini, sekaligus menjadi ajang sosialilasi bagi para peserta.
.“ini event club, jadi pada kesempatan ini kita juga sosialisasikan regulasi seperti timbangan, wearpack, dan lainnya” Ujar H. Bahruddin di sela-sela acara.
Pak Haji pun menegaskan, di tahun 2017 akan ada event kejurda yang acuan regulasi sudah mulai disimulasikan pada event hari kemarin.
“pengenalan aturan kepada para peserta, supaya mereka paham. Event bodisa di 2017 akan ketat, salah satunya timbangan dan werpack. Dan itu wajib, balap ya harus pakai werpack. Kecuali anda mau ngojek” Tutupnya.
Subhanallah Kisah Gus Miek Yang Shalat Diatas Pohon Mangga
Gus Miek dalam usia 9 tahun sudah
pernah ke pasuruan untuk mengunjungi KH. Hamid. Ini adalah sebuah
pertemuan pertama yang sangat mengharukan. Saat itu Gus Miek talah
beberapa hari tinggal di pondok KH. Hamid. Selama itu pula Gus Miek
tidak pernah menjalankan shalat. Ia hanya tidur saja sepanjang hari.
Oleh KH. Hamid, Gus Miek kemudian dibangunkan dan dimarahi agar
menjalankan shalat. Gus miek lalu bangun, tetapi bukan untuk
menjalankan shalat melainkan membaca perjalanan hidup KH. Hamid dari
awal hingga akhir, termasuk mengenak kelebihan dan kekurangannya. KH.
Hamid pun terkejut, kemudian memeluk Gus Miek dengan berurai air mata.
Sejak saat itu, KH. Hamid sangat menyayangi Gus Miek dan
memerintahkan semua muridnya agar apa pun yang dilakukan Gus Miek
dibiarkan saja, bahkan kalau bisa dilayani semua kebutuhannya.
Suatu ketika, rombongan
keluarga KH. Ahmad Siddiq yang tengah khusyuk ziarah ke makam Sunan
Ampel tergangu oleh datangnya rombongan Gus Miek yang terdiri dari
berbagai latar belakang kehidupannya. Rombongan yang cukup banyak itu
sedikit gaduh sehingga mengganggu rombongan yang lain, termasuk
rombongan KH. Ahmad Siddiq. Melihat rombongan Gus Miek yang campur
aduk dan gaduh itu KH. Ahmad Siddik menyingkir lalu melanjudkan
perjalanan ke Pasuruan menemui KH. Hamid yang masih merupakan
kerabatnya. KH. Ahmad Siddiq kemudian bercerita kepada KH. Hamid bahwa
dirinya telah bertemu dengan Gus Miek dan rombongannya saat ziarah di
makam Sunan Ampel.
Ya, Pak Kiai, begini, Gus Miek
itu di atas saya,” jawab KH. Hamid setelah mendengar pengaduan KH. Ahmad
Siddiq.“Ah, masak?” tanya KH. Ahamd Siddiq tidak percaya karena KH.
Hamid sudah sangat termasyhur keluhurannya di kalangan ulama tanah
Jawa.Saya itu tugasnya ‘sowan’ kepada para kiai. Kalau Gus Miek itu
tugasnya kepada bromocorah,” jawab KH. Hamid. KH. Ahmad Siddiq hanya
diam saja mendengarkan dan penuh keraguan.Benar, Pak Kiai. Gus Miek itu
tugasnya kepada para bromocorah, para pemabuk, pejudi, perempuan
nakal, dan orang-orang awam. Dan, untuk tugas seperti itu saya tidak
sanggup,” tegas KH. Hamid.Setelah mendengar jawaban KH. Hamid, KH.
Ahmad Siddiq dengan perasaan yang berkecamuk langsung berangkat ke
Ploso menemui KH. Djazuli untuk mengadukan jawaban KH. Hamid tersebut.
Begini, Kiai Ahmad, saya dengan
Gus Miek itu harus bagaimana?! Dulu, Kiai Watucongol juga
menceritakan kehebatannya Gus Miek. Saya jadinya hanya bisa diam
saja,” jawab KH. Djazuli.Pada kasus lain diceritakan, KH. Ahmad
Siddiq pernah mengadu kepada KH. Hamid tentang sepak terjang Gus Miek
dan para pengikutnya karena kebetulan KH. Ahamad Siddik juga sering ke
Tulungagung, di rumah mertuanya, sehingga ia sering melihat hal
itu.Begini Pak Kiai, sampean kalau baik dengan saya, berarti juga
harus baik dengan ‘sana’ karena ia kakakku. Sampean buka saja kitab
ini halaman sekian,” jawab KH. Hamid. Akhirnya, KH. Ahmad Siddiq
pulang dan membuka kitab yang telah sering dibacanya. KH. Ahmad Siddiq
pun menjadi mengerti maksud dari kitab itu.
Setelah kekacauan akibat
pemberontakan PKI mulai reda, Gus Miek dalam perkembangan dakwahnya
mulai memasuki wilayah Pasuruan. Pertama kali masuk wilayah tersebut,
Gus Miek menuju rumah KH. Hamid yang dikenal sebagai wali. Saat hendak
naik mobil, dari Malang, Gus Miek mengirim bacaan Al-Fatehah kepada
KH. Hamid. Selama dalam perjalanan, Gus Miek hanya diam saja sehingga
para pengikutnya pun ikut diam membisu.
Tiba-tiba di pekarangn rumah
KH. Hamid, Gus Miek tidak langsung bertemu, tatapi hanya mondar-mandir
di jalan. Setelah beberapa lama, Gus Miek mengajak shalat di masjid,
dan Gus Miek menjadi imam. Setelah salam, ada seorang laki-laki yang
menyentuh pundak Amar Mujib dan bertanya.Maaf, orang itu apakah Kiai
Hamim?”Amar mengangguk.“Gus, nanti tidur di sini ya? Nanti saya
potongkan ayam, dan tidur dengan saya satu rumah,” kata lelaki itu
yagn ternyata adalah KH. Hamid.
KH. Hamid ternyata tidak
mengenali Gus Miek yang duduk-duduk dan mondar-mandir di pekarangan
karena penampilan Gus Miek sudah sangat jauh berbeda dengan saat ketika
ia sering mengunjungi KH. Hamid belasan tahun silam. Saat itu, Gus
Miek masih muda belia dengan pakaian lusuh dan rambut panjang.
Pertemuan pertama Gus Miek dengan KH. Hamid adalah saat Gus Miek
berusia sekitar 9 tahun.Gus Miek lalu bertamu ke rumah KH. Hamid.
Keduanya asyik berbincang tanpa memedulikan tamu-tamu yang lain.
Puluhan tamu menunggu untuk bertemu KH. Hamid, tetapi tidak
dipedulikan sampai akhirnya datang Kiai Dhofir.Mid,Hamid!” Kiai Dhofir memanggil.
Gus
Miek terlihat sangat marah, mukanya merah padam, matanya tajam
menatap Kiai Dhofir. Gus Miek dengan tergesa-gesa pamit pulang. Dalam
perjalanan, Gus Miek dengan nada emosi berkata: “Masya Allah, siapa
tamu tadi, kok tidak punya tata karma!”Mungkin karena Kiai Hamid adalah
kemenakannya,” Amar menanggapi emosi Gus Miek.Walaupun kemenakannya saya
tidak terima. Kiai Hamid itu kiai dan juga termasuk wali.” Jawab Gus
Miek masih dalam keadaan emosi.Setelah emosinya mereda, Gus Miek
berkata: “Mar, kata Kiai Hamid, wali di sini yang paling tinggi adalah
Husein, orangnya hitam. Tetapi, wali Husein berkata bahwa wali yang
paling tinggi di sini adalah Kiai Hamid.Pada kesempatan yang lain, Gus
Miek bersama ibnu Katsir Siroj dan Nototawar pergi ke Pasuruan untuk
mencari Habib Ahmad as-Syakaf. Hari itu hari Minggu, mereka berangkat
dari Tulungagung pagi-pagi. Hamper seharian berputar-putar di Pasuruan,
belum juga bisa bertemu alamatnya. Sudah ditemukan Habib Muhamad,
tetapi belum ditemukan yang bermarga as Syakat. Hingga diputuskan”
pokoknya yang aneh, khariqul ‘adah, dan yang jadzab! Sayang, tetap tidak bertemu juga.Akhirnya, satu-satunya jalan adalah bertanya kepada KH. Hamid Pasuruan.
Begitu tiba di rumah KH.hamid, dia sudah menyambut di depan pintu. “Hamim, wal qur’anil hakim,”
sapa KH. Hamid sambil memeluk Gus Miek dan membimbingnya masuk.Setelah
di dalam rumah, KH. Hamid kemudian menyodorkan kain sarung Samarinda
berwarna hijau kepada Gus Miek.Ini, Gus, saya beri sarung, silakan
shalat dulu,” kata KH. Hamid .Gus Miek dan kedua pengikutnya kemudian
menuju ke masjid. Ketika saatnya mendirikan sholat, Gus Miek hilang
dari pandangan. Dicari-cari tetap tidak ketemu. Akhirnya, keduanya
shalat, tetapi begitu mengucapkan salam, ternyata Gus Miek sudah duduk
bersila di sebelah Katsir. Sehabis shalat, keduanya menemui KH.
Hamid.Wah, Gus, sampean telat. Tadi malam, tepat malam Jum’at, saya
khataman Riyadh as-Shalihin dan didatangi Kanjeng Nabi,”
kata KH. Hamid.Gus Miek hanya tersenyum. KH. Hamid kemudian berdiri
mengambil sesuatu di atas sebuah jam besar, lalu mengulurkan tangannya
kepada Gus Miek dan kedua pengikutnya.
KH. Hamid menyuruh Gus Miek
mengambil satu, demikian juga dengan yang lain, lalu kemudian
memintanya kembali.Gus Miek, yang tadinya mengambil biji yang berada
di tengah, ketika mengembalikan biji itu ke telapak tangan KH. Hamid
berubah menjadi batu akik, sementara yan lain masih tetap berupa biji
koro. Kemudian KH. Hamid mengembalikannya kepada masing-masing. Kepada
Ibnu Katsir, KH. Hamid berpesan agar biji itu ditanam dan kelak bila
sudah berbuah KH. Hamid akan datang berkunjung ke rumahnya.
Ketiganya lalu berpamitan dan
segera mencari rumah Habib Muhamad as-syakaf sebagaimana petunjuk KH.
Hamid. Ternyata, rumahnya dekat sekali dengan rumah KH. Hamid. Tiba di
rumah Habib Muhamad as-syakaf, orangnya tinggi besar dengan suara yang
keras dan lantang.Dari mana?” Tanya Habib Muhamad as-Syakaf.Mau minta
doa shalawat,” jawab Gus Miek.Apa belum shalat, di dalam shalat kan
banyak shalawat dan banyak doa,” jawab Habib Muhamad as-Syakaf.Habib
Muhamad as-Syakaf kemudian berdiri dan menjalankan shalat. Akan
tetapi, urut-urutan shalat yang dijalankan Habib Muhamad as-Syakaf
sungguh kacau balau menurut tata aturan syari’at fiqih pada umumnya.
Usai shalat, Habib Muhamad
as-Syakaf mengambil ceret berwarna keemasan dengan satu gelas besar dan
tiga cangkir kecil. Habib Muhamad as-Syakaf menuangkan kopi jahe khas
Arab, lalu memberikan yang paling besar kepada Gus Miek dn sisuruh
menghabiskannya. Begitu Gus Miek meminum habis isi gelas besar itu,
Habib Muhamad as-Syakaf kembali menuangkan secara penuh, kembali Gus
Miek menghabiskan. Kejadian tersebut terus berulang sehingga kedua
pengikut Gus Miek menjadi keheranan, bagaimana mungkin ceret sekecil
itu mempunyai isi yang sedemikian banyak, dan betapa kasihan Gus Miek
harus meminum minuman yang tidak enak di lidah dan di perut itu
sedemikian banyak, meski seolah Gus Miek tidak mersakan apa-apa.
Setelah puas saling membuktikan
kemampuannya, Habib Muhamad as-Syakaf menyuruh Gus Miek berdoa dan
dia mengamininya.Di tengah perjalanan pulang, Ibnu Katsir Siroj
memprotes Gus Miek mengenai peristiwa pemberian KH. Hamid. Seharusnya,
menurut Ibnu Katsir, Gus Miek tidak mengambil biji yang tengah karena
Gus Miek sudah sakti. Gus Miek menjelaskan, pada awalnya memang ingin
mengambil yang pinggir, tetapi tiba-tiba ada suara “Khayrul umuri ausatbuha,”
(sebaik-baik perkara adalah yang tengah). Lalu, Ibnu Katsir meminta
sarung Gus Miek, tetapi Gus Miek tidak memberikannya karena ia
kenang-kenangan dari KH. Hamid Pasuruan.
Setelah
tiba dan tinggal kembali di Mangunsari, semakin hari semakin banyak
pengikut Gus Miek, baik pengikut Lailiyah maupun santri jalanan yang
simpati kepada Gus Miek. Gus Miek hanya menyarankan kepada mereka untuk
mengunjungi orang-orang saleh sehingga kesadaran mereka bisa muncul
dengan sendirinya. Misalkan berkunjung ke KH. Hamid Pasuruan, Gus Miek
meminta Maskur menyampaikan salamnya kepada KH. Hamid. KH. Hamid yang
memhami maksud Gus Miek, menerima salam itu sambil terlihat marah (ia
tampak habis memarahi rombongan yang masih berada di pelataran
rumahnya).Gus Miek siapa!” bentak KH. Hamid. Ploso, jawab Maskur. Gus
Miek itu siapa, sembahyang atau tidak,” bentak KH. Hamid.Ya, tidak
tahu,” jawab Maskur.Anak siapa sih Gus Miek itu, ya sudah kamu tidak
salah, saya juga tidak salah, sampaikan salam saya kepada Gus Miek,”
kata KH. Hamid .Maskur kemudian mencari Gus Miek ke Ploso, Mojoagung,
Jember, Surabaya, Botoputih, tatapi tidak ketemu. Akhirnya, ia balik
ke Setonogedong, Kediri. Setelah membaca surat Yasin, Gus Miek
tiba-tiba muncul.Pembicaraan KH. Hamid dengan Maskur beserta
rombongannya tersebut juga disaksikan oleh seorang tamu yang meragukan
shalat Gus Miek,
ingin menemui KH. Hamid untuk menanyakan hal itu.Lho, itu yang kau
tanyakan, itu kan Gus Miek, cepat minta maaf. Ayo, saya antarkan,” ajak
KH. Hamid seperti gugup.KH. Hamid kemudian membukakan jendela. Lihat,
itu siapa yang shalat,” kata KH. Hamid.Orang itu gemetar dan pucat
karena melihat Gus miek tengah menjalankan shalat di pucuk pohon
mangga, beralaskan daun-daun mangga.Sudah, cari Gus Miek dan minta
maaf,” perintah KH. Hamid.Orang itu pun terus mencari Gus Miek dan baru
bertemu Gus Miek setelah dua tahun kemudian.
Biografi Waliyullah KH Abdul Hamid Pasuruan Jawa Timur
Biografi KH Abdul Hamid © KH. Abdul hamid Lahir pada tahun 1333 H, di Desa Sumber Girang, Lasem, Rembang, Jawa Tengah.Wafat 25 Desember 1985. Pendidikan: Pesantren Talangsari, Jember; Pesantren Kasingan, Rembang, Jateng; Pesantren Termas, Pacitan, Jatim. Pengabdian: pengasuh Pesantren Salafiyah, Pasuruan
Kesabarannya memang diakui tidak hanya
oleh para santri, tapi juga oleh keluarga dan masyarakat serta umat
islam yang pernah mengenalnya. Sangat jarang ia marah, baik kepada
santri maupun kepada anak dan istrinya. Kesabaran Kiai Hamid di hari
tua, khususnya setelah menikah, sebenarnya kontras dengan sifat kerasnya
di masa muda.
“Kiai Hamid dulu sangat keras,” kata Kiai
Hasan Abdillah. Kiai Hamid lahir di Sumber Girang, sebuah desa di
Lasem, Rembang, Jawa Tengah, pada tahun 1333 H. Ia adalah anak ketiga
dari tujuh belas bersaudara, lima di antaranya saudara seibu. Kini, di
antara ke 12 saudara kandungnya, tinggal dua orang yang masih hidup,
yaitu Kiai Abdur Rahim, Lasem, dan Halimah. Sedang dari lima saudara
seibunya, tiga orang masih hidup, yaitu Marhamah, Maimanah dan
Nashriyah, ketiganya di Pasuruan. Hamid dibesarkan di tengah keluarga
santri. Ayahnya, Kiai umar, adaiah seorang ulama di Lasem, dan ibunya
adalah anak Kiai Shiddiq, juga ulama di Lasem dan meninggal di Jember,
Jawa Timur.
Masa Kecil
Kiai Shiddiq adalah ayah KH. Machfudz
Shiddiq, tokoh NU, dan KH. Ahmad Shiddiq, mantan Ro’is Am NU. Keluarga
Hamid memang memiliki keterikatan yang sangat kuat dengan dunia
pesantren. Sebagaimana saudara-saudaranya yang lain, Hamid sejak kecil
dipersiapkan untuk menjadi kiai. Anak keempat itu mula-mula belajar
membaca al-Quran dari ayahnya. Pada umur sembilan tahun, ayahnya mulai
mengajarinya ilmu fiqh dasar.
Tiga tahun kemudian, cucu kesayangan itu
mulai pisah dari orangtua, untuk menimba ilmu di pesantren kakeknya, KH.
Shiddiq, di Talangsari, Jember, Jawa Timur. Konon, demikian penuturan
Kiai Hasan Abdillah, Kiai Hamid sangat disayang baik oleh ayah maupun
kakeknya. Semasih kecil, sudah tampak tanda-tanda bahwa ia bakal menjadi
wali dan ulama besar.
“Pada usia enam tahun, ia sudah bertemu
dengan Rasulullah,” katanya. Dalam kepercayaan yang berkembang di
kalangan warga NU, khususnya kaum sufi, Rasulullah walau telah wafat
sekali waktu menemui orang-orang tertentu, khususnya para wali. Bukan
dalam mimpi saja, tapi secara nyata.
Pertemuan dengan Rasul menjadi semacam
legitimasi bagi kewalian seseorang. Kiai Hamid mulai mengaji fiqh dari
ayahnya dan para ulama di Lasem. Pada usia 12 tahun, ia mulai berkelana.
Mula-mula ia belajar di pesantren kakeknya, KH. Shiddiq, di Talangsari,
Jember. Tiga tahun kemudian ia diajak kakeknya untuk pergi haji yang
pertama kali bersama keluarga, paman-paman serta bibi-bibinya. Tak lama
kemudian dia pindah ke pesantren di Kasingan, Rembang. Di desa itu dan
desa-desa sekitarnya, ia belajar fiqh, hadits, tafsir dan lain lain.
Pada usia 18 tahun, ia pindah lagi ke Termas, Pacitan, Jawa Timur.
Konon, seperti dituturkan anak bungsunya
yang kini menggantikannya sebagai pengasuh Pesantren Salafiyah, H.
Idris, “Pesantren itu sudah cukup maju untuk ukuran zamannya, dengan
administrasi yang cukup rapi. Pesantren yang diasuh Kiai Dimyathi itu
telah melahirkan banyak ulama terkemuka, antara lain KH Ali Ma’shum,
mantan Ro’is Am NU.” Menurut Idris, inilah pesantren yang telah banyak
berperan dalam pembentukan bobot keilmuan Hamid. Di sini ia juga belajar
berbagai ilmu keislaman. Sepulang dari pesantren itu, ia tinggal di
Pasuruan, bersama orangtuanya. Di sini pun semangat keilmuannya tak
pernah Padam. Dengan tekun, setiap hari ia mengikuti pengajian Habib
Ja’far, ulama besar di Pasuruan saat itu, tentang ilmu tasawwuf.
Menjadi Blantik
Hamid menikah pada usia 22 tahun dengan
sepupunya sendiri, Nyai H. Nafisah, putri KH Ahmad Qusyairi. Pasangan
ini dikarunia enam anak, satu di antaranya putri. Kini tinggal tiga
orang yang masih hidup, yaitu H. Nu’man, H. Nasikh dan H. Idris.
Hamid menjalani masa-masa awal kehidupan
berkeluarganya tidak dengan mudah. Selama beberapa tahun ia harus hidup
bersama mertuanya di rumah yang jauh dari mewah. Untuk menghidupi
keluarganya, tiap hari ia mengayuh sepeda sejauh 30 km pulang pergi,
sebagai blantik (broker) sepeda. Sebab, kata ldris, pasar sepeda waktu
itu ada di desa Porong, Pasuruan, 30 km ke arah barat Kotamadya
Pasuruan.
Kesabarannya bersama juga diuji. Hasan
Abdillah menuturkan, Nafisah yang dikawinkan orangtuanya selama dua
tahun tidak patut (tidak mau akur). Namun ia menghadapinya dengan tabah.
Kematian bayi pertama, Anas, telah mengantar mendung di rumah keluarga
muda itu.
Terutama bagi sang istri Nafisah yang
begitu gundah, sehingga Hamid merasa perlu mengajak istrinya itu ke
Bali, sebagai pelipur lara. Sekali lagi Nafisah dirundung kesusahan yang
amat sangat setelah bayinya yang kedua, Zainab, meninggal dunia pula,
padahal umurnya baru beberapa bulan. Lagi-lagi kiai yang bijak itu
membawanya bertamasya ke tempat lain. KH. Hasan Abdillah, adik istri
Kiai Hamid, menuturkan, seperti layaknya keluarga, Kiai Hamid pernah
tidak disapa oleh istrinya selama empat tahun.
Tapi, tak pernah sekalipun terdengar
keluhan darinya. Bahkan sedemikian rupa ia dapat menutupinya sehingga
tak ada orang lain yang mengetanuinya. “Uwong tuo kapan ndak digudo karo
anak Utowo keluarga, ndak endang munggah derajate (Orangtua kalau tidak
pernah mendapat cobaan dari anak atau keluarga, ia tidak lekas naik
derajatnya)”, katanya suatu kali mengenai ulah seorang anaknya yang agak
merepotkan.
Kesabaran beliau juga diterapkan dalam
mendidik anak-anaknya. Menut Idris, tidak pernah mendapat marah, apalagi
pukulan dari ayahnya. Menurut ldris, ayahnya lebih banyak memberikan
pendidikan lewat keteladanan. Nasihat sangat jarang diberikan. Akan
tetapi, untuk hal-hal yang sangat prinsip, shalat misalnya, Hamid sangat
tegas.
Merupakan keharusan bagi anak-anaknya
untuk bangun pada saat fajar menyingsing, guna menunaikan shalat subuh,
meski seringkali orang lain yang disuruh membangunkan mereka, Hamid juga
memberi pengajaran membaca al-Quran dan fiqih pada anak-anaknya di masa
kecil. Namun, begitu mereka menginjak remaja, Hamid lebih suka
menyerahkan anak-anaknya ke pesantren lain.
Bukan hanya kepada anak-anak, tapi juga
istrinya, Hamid memberi pengajaran. Waktunya tidak pasti. Kitab yang
diajarkan pun tidak pasti. Bahkan, ia mengajar tidak secara berurutan
dari bab satu ke bab berikutnya. Pendeknya, ia seperti asal comot kitab,
lalu dibuka, dan diajarkan pada istrinya. Dan lebih banyak, kata Idris,
yang diajarkan adalah kitab-kitab mengenai akhlak, seperti Bidayah
al-Hidayah karya Imam Ghazali, “Tampaknya yang lebih ditekankan adalah
amalan, dan bukan ilmunya itu sendiri,” jelasnya.
Amalan dari kitab itu pula yang
ditekankan Kiai Hamid di Pesantren salafiyah. Kalau pesantren-pesantren
tertentu dikenal dengan spesialisasinya dalam bidang-bidang ilmu
tertentu – misainya alat (gramatika bahasa Arab) atau fiqh, maka
salafiyah menonjol sebagai suatu lembaga untuk mencetak perilaku seorang
santri yang baik.
Di sini, Kiai Hamid mewajibkan para
santrinya shalat berjamaah lima waktu. Sementara jadwal kegiatan
pesantren lebih banyak diisi dengan kegiatan wirid yang hampir memenuhi
jam aktif. Semuanya harus diikuti oleh seluruh santri. Kiai Hamid
sendiri, tidak banyak mengajar, kecuali kepada santri-santri tertentu
yang dipilihnya sendiri. Selain itu, khususnya di masa-masa akhir
kehidupannya, ia hanya mengajar seminggu sekali, untuk umum.
Mushalla pesantren dan pelatarannya
setiap Ahad selalu penuh oleh pengunjung untuk mengikuti pengajian
selepas salat subuh ini. Mereka tidak hanya datang dari Pasuruan, tapi
juga kota-kota Malang, Jember, bahkan Banyuwangi, termasuk Walikota
Malang waktu itu. Yang diajarkan adalah kitab Bidayah al-Hidayah karya
al-Ghazali. Konon, dalam setiap pengajian, ia hanya membaca beberapa
baris dari kitab itu.
Selebihnya adalah cerita-cerita tentang
ulama-ulama masa lalu sebagai teladan. Tak jarang, air matanya mengucur
deras ketika bercerita. Disuguhi Kulit Roti Kiai Hamid memang sosok
ulama sufi, pengagum imam Al-Ghazali dengan kitab-kitabnya lhya ‘Ulum
ad-Din dan Bidayah al-Hidayah. Tapi, corak kesufian Kiai Hamid bukanlah
yang menolak dunia sama sekali. Ia, konon, memang selalu menolak diberi
mobil Mercedez, tapi ia mau menumpanginya. Bangunan rumah dan
perabotan-perabotannya cukup baik, meski tidak terkesan mewah.
Ia suka berpakaian dan bersorban yang
serba putih. Cara berpakaian maupun penampilannya selalu terlihat rapi,
tidak kedodoran. Pilihan pakaian yang dipakai juga tidak bisa dibilang
berkualitas rendah. “Berpakaianlah yang rapi dan baik. Biar saja kamu di
sangka orang kaya. Siapa tahu anggapan itu merupakan doa bagimu,”
katanya suatu kali kepada seorang santrinya. Namun, Kiai Hamid bukanlah
orang yang suka mengumbar nafsu. Justru, kata idris, ia selalu berusaha
melawan nafsu.
Hasan Abdillah bercerita, suatu kali
Hamid berniat untuk mengekang nafsunya dengan tidak makan nasi
(tirakat). Tetapi, istrinya tidak tahu itu. Kepadanya lalu disuguhkan
roti. Untuk menyenangkannya, Hamid memakan roti itu, tapi tidak
semuanya, melainkan kulitnya saja. “O, rupanya dia suka kulit roti,”
pikir istrinya. Esoknya ia membeli roti dalam jumlah yang cukup besar,
lalu menyuguhkan kepada suaminya kulitnya saja. Kiai Hamid tertawa. “Aku
bukan penggemar kulit roti. Kalau aku memakannya kemarin, itu karena
aku bertirakat,” ujarnya.
Konon, berkali-kali Kiai Hamid ditawari
mobil Mercedez oleh H. Abdul Hamid, orang kaya di Malang. Tapi, ia
selalu menolaknya dengan halus. Dan untuk tidak membuatnya kecewa, Hamid
mengatakan, ia akan menghubunginya sewaktu-waktu membutuhkan mobil itu.
Kiai Hamid memang selalu berusaha untuk tidak mengecewakan orang lain,
suatu sikap yang terbentuk dari ajaran idkhalus surur (menyenangkan
orang lain) seperti dianjurkan Nabi. Misalnya, jika bertamu dan sedang
berpuasa sunnah, ia selalu dapat menyembunyikannya kepada tuan rumah,
sehingga ia tidak merasa kecewa. Selain itu, ia selalu mendatangi
undangan, di manapun dan oleh siapapun.
Selain terbentuk oleh ajaran idkhalus
surur, sikap sosial Kiai Hamid terbentuk oleh suatu ajaran (yang
dipahami secara sederhana) mengenai kepedulian sosial islam terhadap
kaum dlu’afa yang diwujudkan dalam bentuk pemberian sedekah. Memang
karikaturis – meminjam istilah Abdurrahman Wahid tentang sifatnya.
Tapi, Kiai Hamid memang bukan seorang
ahli ekonomi yang berpikir secara lebih makro. Walau begitu, kita dapat
memperkirakan, sikap sosial Kiai Hamid bukan hanya sekadar refleksi dari
motivasi keagamaan yang “egoistis”, dalam arti hanya untuk mendapat
pahala, dan kemudian merasa lepas dari kewajiban. Kita mungkin dapat
melihat, betapa ajaran sosial islam itu sudah membentuk tanggung jawab
sosial dalam dirinya meski tidak tuntas.
Ajaran Islam, tanggung jawab sosial
mula-mula harus diterapkan kepada keluarga terdekat, kemudian tetangga
paling dekat dan seterusnya. Urut-urutan prioritas demikian tampak pada
Kiai Hamid. Kepada tetangga terdekat yang tidak mampu, konon ia juga
memberikan bantuannya secara rutin, terutama bila mereka sedang
mempunyai hajat, apakah itu untuk mengawinkan atau mengkhitan anaknya.
H. Misykat yang mengabdi padanya hingga
ia meninggal, bercerita bahwa bila ada tetangga yang sedang punya hajat,
Kiai Hamid memberi uang RP. 10.000 plus 10 kg. beras. Islam
mengajarkan, hari raya merupakan hari di mana umat Islam dianjurkan
bergembira sebagai rasa syukur setelah menunaikan lbadah puasa sebulan
penuh. Menjelang hari raya, sebagai layaknya seorang ulama, Kiai Hamid
tidak menerima hadiah dan zakat fitri.
JK Bahagia Walikota London Seorang muslim
Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla bahagia melihat muslim berkualitas mulai bisa menempati tempat strategis di negara yang justru umat Islam menjadi minoritas. Hal ini seperti terjadi di London, Inggris, untuk pertama kalinya, London dipimpin wali kota seorang muslim, Sadiq Khan.
Pria yang kerap disapa JK ini menilai, kondisi ini sangat baik di tengah ketakutan banyak orang terhadap muslim. Situasi ini tak lepas dari maraknya gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam.
"Di banyak negara timbul Islamophobia. Paham yang tentu mendeskreditkan Islam walaupun kita cukup berbahagia beberapa hari yang lalu, umat Islam jadi wali kota London. Artinya dengan segala kampanye anti-Islam, tetap juga yang baik itu menjadi pemimpin. Bagian yang positif daripada semua ketakutan-ketakutan kepada umat seperti itu," ujar JK di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (9/4/2016).
Ketakutan ini tak lepas dari banyaknya tindakan radikal yang belakangan terjadi. Padahal aksi yang dilakukan tak dilakukan oleh umat Islam sesungguhnya.
"Apa yang menyebabkan kekhawatiran? radikalisme dalam berpikir hal yang biasa dalam setiap negara, setiap bangsa yang dikhawatirkan adalah radikalisme dalam bertindak yang berbentuk teror, perang, konflik, dan sebagainya. Itulah yang menjadi kekhawatiran dunia dan kita semuanya," jelas JK.
Akhirnya peperangan terjadi di berbagai negara Timur Tengah. Konflik ini pun menyisakan permasalahan baru khususnya hijrahnya warga ke berbagai negara non-Islam.
"Hari ini yang kita saksikan adalah hijrahnya orang-orang Islam dari negara-negara yang indah, Syria, Irak, Libya dan sebagainya berlindung di negara non-Islam di Eropa. Sungguh tragis memang apa yang terjadi hari ini. Dan semua itu tentu bagian apa yang harus kita selesaikan, bukan hanya dibicarakan pada di kalangan kita semua," pungkas JK.
Guru Besar UIN Ajak Muslim Indonesia Mengenal Islam di Jepang
Liputan6.com, Jakarta -
Jepang dan Indonesia hingga saat ini terus berupaya untuk mempererat
persahabatan, tak terkecuali dengan organisasi Islam. Negeri Sakura itu
juga mengirim tokoh-tokoh Islam Indonesia ke negaranya, untuk
memperkokoh hubungan yang selama ini telah terjalin.
Mereka juga berharap tak hanya tokoh Islam saja yang dapat belajar ke Jepang, namun masyarakat Indonesia juga diajak untuk mengunjungi negara tersebut.
"Fondasi hubungan yang baik bagi Indonesia dengan Jepang terletak pada persahabatan antar masyarakat," tutur Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki, ketika memberi sambutan dalam acara buka puasa yang digelar di kediamannya di Jakarta, pada Selasa 21 Juni 2016 malam.
"Pada tahun ini, jumlah warga Indonesia yang berpergian ke Jepang telah mencapai 200 ribu orang, hal tersebut meningkat sebanyak 30 persen dari tahun sebelumnya," imbuhnya.
Untuk terus meningkatkan kunjungan orang Indonesia, pemerintah Jepang juga mulai menyesuaikan dengan kebutuhan orang Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
Sementara itu Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra, menceritakan pengalamannya selama berada di Jepang dalam sambutannya.
Ia juga menjelaskan tentang syariah tourism atau wisata syariah, yang dikenalnya dari Wali Kota Fukuoka dan Kyoto.
"Negara yang pertama kali mengenalkan syariah tourism adalah Jepang. Di sana terdapat restoran halal, arah kiblat yang jelas, keran untuk wudhu, dan tentunya ada sajadah untuk mempermudah umat muslim yang hendak salat," jelas Azyumardi Azra.
Dengan bertumbuhnya jumlah masyarakat muslim kelas menengah Indonesia, Guru Besar UIN itu juga mengajak agar dapat belajar ke kota-kota di Jepang dan mengambil pelajaran dari kehidupan masyarakatnya
"Orang Jepang terkadang lebih islami dari kita, misalnya mereka tidak buang sampah seenaknya dan disiplin."
"Seperti yang dianjurkan Imam Al Ghazali banyak-banyaklah berjalan, karena dengan banyak berjalan ilmu, pengalaman, dan rasa syukur kepada Allah akan bertambah," tutup Azyumardi Azra.
Mereka juga berharap tak hanya tokoh Islam saja yang dapat belajar ke Jepang, namun masyarakat Indonesia juga diajak untuk mengunjungi negara tersebut.
"Fondasi hubungan yang baik bagi Indonesia dengan Jepang terletak pada persahabatan antar masyarakat," tutur Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki, ketika memberi sambutan dalam acara buka puasa yang digelar di kediamannya di Jakarta, pada Selasa 21 Juni 2016 malam.
"Pada tahun ini, jumlah warga Indonesia yang berpergian ke Jepang telah mencapai 200 ribu orang, hal tersebut meningkat sebanyak 30 persen dari tahun sebelumnya," imbuhnya.
Untuk terus meningkatkan kunjungan orang Indonesia, pemerintah Jepang juga mulai menyesuaikan dengan kebutuhan orang Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
Sementara itu Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra, menceritakan pengalamannya selama berada di Jepang dalam sambutannya.
Ia juga menjelaskan tentang syariah tourism atau wisata syariah, yang dikenalnya dari Wali Kota Fukuoka dan Kyoto.
"Negara yang pertama kali mengenalkan syariah tourism adalah Jepang. Di sana terdapat restoran halal, arah kiblat yang jelas, keran untuk wudhu, dan tentunya ada sajadah untuk mempermudah umat muslim yang hendak salat," jelas Azyumardi Azra.
Dengan bertumbuhnya jumlah masyarakat muslim kelas menengah Indonesia, Guru Besar UIN itu juga mengajak agar dapat belajar ke kota-kota di Jepang dan mengambil pelajaran dari kehidupan masyarakatnya
"Orang Jepang terkadang lebih islami dari kita, misalnya mereka tidak buang sampah seenaknya dan disiplin."
"Seperti yang dianjurkan Imam Al Ghazali banyak-banyaklah berjalan, karena dengan banyak berjalan ilmu, pengalaman, dan rasa syukur kepada Allah akan bertambah," tutup Azyumardi Azra.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Tiga Istri Mendiang Korban Lion Air Rebutan Warisan
www.tagar.id Jakarta, (Tagar/6/11/2018) - Tim SAR berhasil mengidentifikasi 27 jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute...
-
Biografi KH Abdul Hamid © KH. Abdul hamid Lahir pada tahun 1333 H, di Desa Sumber Girang, Lasem, Rembang, Jawa Tengah.Wafat 25 Dese...
-
Ariel Tatum Baru Mau Punya Pacar di Usia Ini Liputan6.com Jakarta - Ariel Tatum saat ini mengaku masih jomblo, meskipun banyak ...
-
Ada banyak sekali pertanda yang seakan ingin memberikan petunjuk tertentu pada diri kita, termasuk saat kita tidur. Selain mimpi,...